Sabtu, 30 Oktober 2010

Musyawarah OSIS


smansaba1.sch.id – 30 Oktober 2010. Kepengurusan OSIS periode tahun 2009-2010 telah berakhir. Pemilihan pengurus OSIS yang baru untuk tahun 2010-1011 berlangsung hari ini.

Kandidat calon Ketua dan Wakil Ketua untuk periode mendatang adalah pasangan Irwansyah XI IPS 3 dan Damri Afrizal X.3, Sutrisno XI IPA 2 dan Adang Faizun X.3, Desita Perahubaba XI IPA 1 dan Imam Pratama, Helsy Dina Fitri XI IPA 1 dan Elly Octavia, Sartika Fitriyanti XI IPA 2 dan Welly Wahyuni X.6.

Rapat Pleno dalam rangka pertanggung jawaban keuangan dan pemilihan Ketua dan Wakil Ketua serta pengurus yang baru berlangsung di ruang multi media. Sampai berita ini diturunkan rapat masih berlangsung dan belum diketahui siapa yang terpilih menjadi Presiden OSIS SMA Negeri 1 Banyuasin mendatang.

Kiranya siapapun yang terpikih kelak dapat membawa perubahan bagi Organisasi ini kearah yang lebih maju. Semoga!

Jumat, 29 Oktober 2010

'Muhammad' Nama Anak Paling Banyak Digunakan di Inggris

LONDON - Nama 'Muhammad' paling banyak digunakan oleh anak-anak di Inggris. Hal ini ditemukan dalam sebuah polling yang dilakukan di Inggris baru-baru ini.

Meskipun nama Muhammad banyak digunakan, tetap nama Oliver dianggap teratas dalam polling itu. Ini dikarenakan banyaknya ejaan yang berbeda antara  menggunakan satu atau dua huruf 'M'pada Muhammad. Selain itu ada juga yang menulis Mohammed. Demikian diberitakan News.com.au, Kamis (28/10/2010).
Namun jika kedua ejaan digabung, maka nama Muhammad berada diperingkat atas dan mengalahkan rekor nama Jack yang tetap berada di atas selama 14 tahun.
Sementara nama Harry, Alfie dan Joshua berada di peringkat lima besar, seperti yang sudah dipublikasikan oleh Lembaga Statistik Nasional Inggris.

Nama Oliver digunakan sekira 7.364 bocah laki-laki di Inggris. Jika menggunakan ejaan yang paling umum yakni Mohammed, maka nama ini menjadi yang teratas di wilayah West Midlans, termasuk di beberapa kota seperti Birmingham dan masuk dalam peringkat empat di kota London.

Sementara untuk nama perempuan, Olivia menjadi pemuncak peringkat poling ini. Sebanyak 5.201 anak perempuan diberi nama tersebut, diikuti oleh Ruby, Chloe, Emily, dan Sophie.

Berikut 10 nama anak laki-laki yang paling banyak digunakan di Inggris:
1. Oliver
2. Jack
3. Harry
4. Alfie
5. Joshua
6. Thomas
7. Charlie
8. William
9. James
10.Daniel
10 Besar nama anak perempuan di Inggris:
1. Olivia
2. Ruby
3. Chloe
4. Emily
5. Sophie
6. Jessica
7. Grace
8. Lily
9. Amelia
10.Evie  
Penulis : Fajar Nugraha - Okezone

Kamis, 28 Oktober 2010

Mbah Maridjan dan Kesetiaan Menjaga Merapi

Ketika Gunung Merapi dinyatakan dalam status awas oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Yogyakarta pada Senin (25/10) pukul 06.00 WIB, pemerintah menindaklanjutinya dengan memerintahkan warga di sekitar gunung itu untuk mengungsi.

Pemerintah langsung turun tangan mengungsikan warga yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) III Merapi, termasuk di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sebagian besar warga, terutama lansia, anak-anak, dan perempuan bersedia untuk mengungsi di barak pengungsian yang telah disediakan pemerintah, tetapi ada warga yang belum mau dan tetap bertahan di rumah masing-masing.

Di antara warga yang belum bersedia mengungsi itu adalah juru kunci Gunung Merapi Ki Surakso Hargo atau Mbah Maridjan. Pria berusia 83 tahun bersikukuh tetap tinggal di rumahnya, karena tanggung jawabnya sebagai juru kunci keraton Yogyakarta.

Meskipun sejumlah pihak telah berusaha membujuknya, Mbah Maridjan tetap bersikukuh tidak mau mengungsi dan tetap tinggal di kediamannya yang berjarak sekitar enam kilometer dari puncak gunung teraktif di dunia itu.

"Saya masih betah tinggal di tempat ini. Jika saya pergi mengungsi, lalu siapa yang mengurus tempat ini," kata pria yang menyandang juru kunci Gunung Merapi sejak 1982 di kediamannya, Senin (25/10).

Namun demikian, Mbah Maridjan meminta warga menuruti imbauan pemerintah untuk mengungsi dan memohon keselamatan pada Tuhan agar tidak terjadi yang sesuatu yang tidak diinginkan jika Merapi benar-benar meletus.

"Saya minta warga untuk menuruti perintah dari pemerintah dan memanjatkan doa kepada Tuhan agar diberi keselamatan dan Merapi tidak 'batuk'," kata pria yang memiliki tiga anak itu.

Menurut dia, hanya Tuhan yang tahu kapan Merapi akan meletus. "Saya tidak punya kuasa apa-apa," katanya.

Sikap tidak mau mengungsi itu juga ditunjukkan Mbah Maridjan ketika Merapi mengalami erupsi pada 2006. Pada saat itu dirinya menolak untuk mengungsi meskipun dibujuk langsung oleh Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X dan dijemput mobil evakuasi.

Pria 'sepuh' itu tetap tinggal di rumah untuk menepati janjinya terhadap mendiang Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang mengangkatnya sebagai juru kunci Gunung Merapi pada 1982.

Kejadian itu membuat Mbah Maridjan semakin terkenal. Popularitas itu membuat Mbah Maridjan dipercaya menjadi bintang iklan salah satu produk minuman energi.

Ternyata Tuhan berkehendak, Merapi meletus pada Selasa (26/10) petang. Bencana tersebut berdasarkan data hingga Rabu (27/10) mengakibatkan puluhan orang luka-luka dan puluhan orang tewas, termasuk Mbah Maridjan.

Pria yang mengabdikan diri untuk menjaga Merapi itu tewas terkena awan panas saat gunung tersebut meletus.

Seorang anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Desa Umbulharjo, Slamet mengatakan, saat dilakukan penyisiran pada Rabu (27/10) pagi ditemukan sesosok mayat dalam posisi sujud di rumah Mbah Maridjan.

"Kemungkinan mayat yang ditemukan tersebut adalah Mbah Maridjan, namun hal itu belum pasti karena wajah dan seluruh tubuhnya sudah rusak dan sulit dikenali lagi," katanya.

Menurut dia, mayat tersebut ditemukan di dalam kamar rumah dalam posisi sujud dan tertimpa reruntuhan tembok dan pohon. Biasanya di dalam rumah tersebut hanya ditinggali oleh Mbah Maridjan sendiri.

Kepala Humas dan Hukum Rumah Sakit Dr Sardjito Yogyakarta Heru Trisna Nugraha mengatakan, saat ini jenazah Mbah Maridjan masih berada di Bagian Kedokteran Forensik RS Dr Sardjito, Yogyakarta.

"Jenazah tersebut dibawa oleh anggota Tim SAR dan masuk ke Rumah Sakit Dr Sardjito sekitar pukul 06.15 WIB, informasi yang kami peroleh dari petugas SAR yang mengantar saat ditemukan Mbah Maridjan dalam kondisi memakai baju batik dan kain sarung," katanya.

Mbah Maridjan kini telah tiada. Dia telah menepati janjinya untuk tetap setia menjaga Gunung Merapi hingga akhir hayatnya.

Kepala Desa Umbulharjo Bejo Mulyo mengatakan, Mbah Maridjan adalah orang yang memegang teguh prinsip dan bertanggung jawab.

Meskipun Merapi telah berstatus awas, Mbah Maridjan tetap bertahan di rumahnya sebagai wujud tanggung jawab terhadap amanat yang diemban sebagai 'abdi dalem' Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

"Kami sangat kehilangan sosok yang menjadi `panutan`, yang selama ini selalu dijadikan tempat untuk meminta nasihat. Kami berdoa semoga arwah Mbah Maridjan diterima di sisi Allah SWT, diterima amal ibadahnya dan diampuni dosa-dosanya," katanya. (antara/dar)

Mbah Maridjan

Raden Ngabehi Surakso Hargo atau lebih dikenal dengan sebutan Mbah Maridjan (nama asli: Mas Penewu Surakso Hargo; lahir di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, 1927; meninggal di Sleman, Yogyakarta, 26 Oktober 2010 umur 83 tahun) adalah seorang juru kunci gunung Merapi. Amanah sebagai juru kunci ini diperoleh dari Sri Sultan Hamengkubuwana IX. Setiap gunung Merapi akan meletus, warga setempat selalu menunggu komando dari beliau untuk mengungsi.
Ia mulai menjabat sebagai wakil juru kunci pada tahun 1970. Jabatan sebagai juru kunci lalu ia sandang sejak tahun 1982.
Sejak kejadian Gunung Merapi mau meletus tahun 2006, Mbah Maridjan semakin terkenal. Karena faktor keberanian dan namanya yang dikenal oleh masyarakat luas tersebut, Mbah Maridjan ditunjuk untuk menjadi bintang iklan salah satu produk minuman energi.



Keluarga

Mbah Maridjan mempunyai beberapa anak
  • Mbah Ajungan
  • Raden Ayu Surjuna
  • Raden Ayu Murjana
  • Raden Mas Kumambang
Mbah Ajungan menjadi penasihat presiden Sukarno tahun 1968-1969, kemudian menjadi wali Mangkunagara VIII tahun 1974-1987.

Kematian

Pada tanggal 26 Oktober 2010, terjadi letusan gunung merapi yang disertai awan panas setinggi 1,5 kilometer.[1] Gulungan awan panas tersebut meluncur turun melewati kawasan tempat mbah marijan bermukim.[2] Sebuah jasad yang diduga kuat jasad dari Mbah Maridjan ditemukan kemudian oleh tim SAR bersama dengan 16 orang lainnya telah meninggal dunia, umumnya kondisi korban yang ditemukan mengalami luka bakar serius. Jenazah tersebut dikonfirmasi sebagai jenazah Mbah Maridjan pada tanggal 27 Oktober 2010.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Mbah_Maridjan

Selasa, 26 Oktober 2010

Sidak Kepala Dinas Pendidikan Kab. Banyuasin

www.smansaba1.sch.id – Senin, 27 September 2010 SMA Negeri 1 Banyuasin I mendapat kunjungan mendadak dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin, bapak Drs. Hairul Bahri, M.Ed. 

Kehadiran bapak Kepala Dinas ini tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Beliau hadir di sekolah sebelum pukul 07.00 WIB, dengan ditemani satu orang staff Dinas Pendidikan. Kedatangan yang tanpa pemberitahuan ini dimaksudkan untuk melakukan monitor dan pembinaan kepada para guru dan siswa.

Dalam sambutan beliau selaku Pembina Upacara menyampaikan beberapa hal antara lain mengenai kedisiplinan guru dan siswa, kondisi gedung dan memberikan penjelasan tentang setifikasi guru.

Sabtu, 09 Oktober 2010

Ampera Terpanggang 1 Jam

PALEMBANG (SRIPO)- Jembatan Ampera, ikon kebanggaan Sumsel, di
luar dugaan mengalami musibah kebakaran, Minggu (10/10) malam.
Api membara selama satu jam berasal dari puluhan kios di bawah
jembatan sisi Seberang Ulu yang ludes terbakar.

Kobaran api begitu besar tak terkendali sampai naik ke atas
Ampera sisi kiri dan kanan. Pagar jembatan memuai sehingga
bentuknya tidak lurus lagi. Suasana gelap gulita karena asap
hitam tebal membentuk cendawan raksasa di angkasa.

Warga berinisiatif menahan laju kendaraan yang hendak ke Seberang
Ilir karena khawatir jembatan roboh, tapi puluhan mobil dan motor
dari arah Seberang Ilir tetap nekat menerobos kobaran api itu.
Tak menghiraukan panas dan asap tebal.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Kerugian akibat puluhan
kios pakaian dan manisan yang terbakar belum bisa diprediksi.
Sementara pemiliknya menangis dan ada yang sampai jatuh pingsan.
Informasi di lapangan menyebutkan api mulai membakar kios 7 Ulu
di bawah Ampera pukul 21.45 dan cepat membesar karena kios
terbuat dari kayu. Api diduga berasal dari konter handphone (Hp)
milik Leo, kemudian menjalar ke kios BJ yang baru mendatangkan
100 bal (karung) pakaian.

Petugas PBK mengerahkan kekuatan penuh tetap tak mampu
mengendalikan api dengan cepat. Api teralu besar karena banyak
tumpukan bahan kain dan plastik setinggi tiga meter, sementara
air yang tersedia tidak mencukupi. Pukul 22.00, kobaran api
meluas ke arah Kelurahan 8 Ulu membuat warga setempat khawatir
dan mengungsikan barang mereka. Panas terasa sampai radius 100
Meter.

Tidak lama kemudian api naik ke atas Ampera membuat situasi kian
mengkhawatirkan. Banyak kendaraan dari sisi Seberang Ulu memutar
balik karena takut menembus asap dan kobaran api di sisi kiri dan
kanan Ampera.

Kebakaran di bawah Ampera sempat memacetkan lalulintas. Api
berkobar dari sisi kiri dan kanan jembatan arah seberang ulu.
Jilatan api terlihat jelas di sisi pagar Ampera bercampur asap
hitam tebal. Lampu jalan yang padam menambah gelap suasana. Mobil
dan motor perlahan berusaha melewati jembatan melawan hawa panas.

"Saya cemas saat lewat tadi, panas sekali. Saya takut api
menyambar bensin motor, alhamdulillah akhirnya semua aman-aman
saja," kata Novi yang melintasi jembatan Ampera pukul 22.45.
Sementara petugas PBK dibantu warga kewalahan memadamkan api yang
masih membara sampai pukul 23.30. Pipa besar di bawah jembatan
ikut terbakar, pagar jembatan melengkung karena panas.

Vera, pemilik kios Jhon yang menjual dagangan manisan syok
melihat tempat usahanya ludes terbakar. Dia sempat pingsan dan
ditenangkan keluarganya. "Mengapa bisa begini, habis semua,"
katanya di sela isak tangis.

Ratusan warga mendatangi lokasi kebakaran karena melihat asap
hitam mengepul di angkasa. Ada yang nekat berdiri di atas Ampera
dekat kobaran api dan lainnya di sisi kiri dan kanan jalan bawah
Ampera. Mereka tetap bertahan meski hujan mulai turun pukul
23.00. Sampai pukul 00.30, api belum sepenuhnya dikuasai.
(ahf/lis/mg1/mg4/mg10)