Jumat, 31 Januari 2014

10 Konsol Video Game Terburuk Sepanjang Masa




Dalam tulisan mengenai sejarah singkat konsol video game berikut ini kita akan menyaksikan lebih banyak kegagalan dibandingkan kesuksesan.
 

Konsol-konsol berikut mengalami kegagalan karena alasan-alasan tertentu, dari buruknya pilihan game yang dihadirkan hingga harganya yang selangit. Namun, beberapa di antaranya terpuruk karena produknya memang tidak bagus.
 
Generasi konsol game terbaru telah menghadirkan paket lengkap dalam PlayStation 4 dan Xbox One, tak hanya itu Wii U juga menawari kita sebuah pilihan alternatif - lagipula konsol itu tidak buruk, hanya penjualannya saja yang sejauh ini terus melambat. Jadi dengan deskripsi singkat di atas mari kita simak 10 konsol game terburuk sepanjang masa.
 

Sega 32X (1994)

Dari awal, 32X sudah menjadi ide yang buruk. Dirilis pada 1994, seri ini ditujukan menjadi fitur add-on Sega Genesis. Namun dengan dirilisnya Sega Saturn di tahun berikutnya, para pengembang menjadi tidak tertarik. Hanya 40 game yang dibuat untuk 32X. Meski dileperkuat dengan grafik 32-bit, namun hanya beberapa pengembang yang memanfaatkannya. Pada akhirnya hanya 650 ribu unit konsol yang berhasil terjual.

Nokia N-Gage (2003)

Nokia sebenarnya memiliki gagasan yang maju dengan mengabungkan gaming dan ponsel. Sayangnya, gagasan tersebut dieksekusi dengan cara yang buruk. Mencoba menggabungkan perangkat game dan ponsel menghasilkan kombinasi tombol dan kontrol game yang kaku. N-Gage yang dirilis pada 2003 ditujukan untuk menyaingi Game Boy Advance. Sayangnya produk ini tidak mampu bersaing, hanya terjual 5.000 unit dalam dua bulan pertama dengan perbandingan penjualan yang kalah jauh dibandingkan Game Boy Advance yaitu dengan skala 100 berbanding 1. Hebatnya, N-Gage ‘nekat’ menciptakan penerusnya N-Gage QD dan masih diproduksi hingga 2010. Sisi positif dari produk ini adalah kita tidak akan tahu rasanya menelepon dari samping ponsel jika tidak ada N-Gage.
 
 

Tiger Telematics Gizmondo (2005)

Sama buruknya seperti N-Gage, Tiger merasa memiliki daya saing. Dirilis pada 2005 di tengah riuhnya pasar Inggris, Gizmondo merupakan kegagalan besar. Dengan harga yang mahal sebesar $229 (sekitar Rp2,8 juta), Tiger hanya laku terjual sebanyak 25 ribu unit. Kurang dari setahun setelah peluncurannya, Tiger menghentikan produksi Gizmondo dan menyatakan bangkrut.

Worlds of Wonder Action Max (1987)

Action Max mencoba menciptakan video game dengan kaset VHS. Para pengguna menggunakan kontroler yang berbentuk light gun, untuk menembak target yang bergerak di layar. Jika Anda mengenai target Anda akan medapatkan poin. Selain permainan jenis itu, tidak ada game lain yang bisa Anda mainkan. Tidak mengejutkan jika hanya ada lima game yang dirilis untuk Action Max.

Apple Bandai Pippin (1996)

Mirip dengan langkah yang diambil Microsft dengan Xbox One, Apple mencoba menciptakan platform multimedia dengan Pippin. Dengan lisensi diberikan kepada pihak ketiga, Bandai menjadi satu-satunya perusahaan yang memproduksi konsol untuk perusahaan itu. Dengan harga mencapai $600 (sekitar Rp7,32 juta) dan buruknya pemasaran, Pippin berjuang untuk merebut perhatian para pengembang game, dan wajar jika Steve Jobs mendepak platform Pippin ketika ia kembali ke Apple pada 1997.


Philips CD-i (1991)

Pada 1991 Philips mencoba menciptakan perangkat multimedia berbasis CD. Namun dengan harga mencapai $700 (sekitar Rp8,54 juta) CD-i langsung terjun bebas. Konsol itu gagal menarik para pengembang game, dan dalam sebuah kerja sama dengan Nintendo, Philips memproduksi empat video game terburuk yang pernah ada untuk CD-i, yaitu Link: The Faces of Evil, Zelda: The Wand of Gamelon, Zelda’s Adventure, dan Hotel Mario. Tak hanya itu, CD-i juga menampilkan desain kontrol terburuk yang pernah ada.


Tiger Game.com (1997)

Perangkat gaming terburuk lainnya, Game.com (dibaca game com, bukan game dot com) diharapkan mampu merajai hiruk-pikuk dunia internet pada akhir 90-an. Meski dilengkapi dengan konektivitas Internet, namun tak satu pun game Game.com yang menggunakan internet. Yang dapat dilakukan perangkat ini hanyalah mengunggah skor tertinggi sekaligus browser untuk situs yang hanya menampilkan teks. Fitur itu pun bisa Anda dapatkan jika Anda membeli cartridge internet tambahan. Dan, meski ditunjang dengan fitur layar sentuh dan fungsi PDA, perangkat tersebut hanya laku dalam jumlah yang menyedihkan hingga akhirnya dihentikan produksinya pada 2000.


3DO Interactive Multiplayer (1993)

3DO, platform multimedia berbasis CD  gagasan pendiri EA Trip Hawkins, diperkenalkan pada 1993. Namun dengan harga $600 (sekitar Rp7,32 juta) membuat para konsumen berpikir ulang mengenai kebutuhan mereka terhadap platform multimedia berbasis CD. Produksi 3DO dihentikan pada 1996.

RCA Studio II (1977)

Masa-masa awal video game memicu perkembangan desain konsol video game yang “menarik”. Studio II merupakan salah satunya. Meski konsol itu menjadi salah satu konsol pertama yang menggunakan cartridge ROM, namun konsol itu memiliki kualitas grafis warna yang buruk dan menampilkan desain kontrol game yang mungkin menjadi yang paling buruk dalam sejarah video game. Memangnya seberapa buruk, sih? Coba bayangkan, kontrolernya adalah tombol-tombol angka! Saat sejumlah konsol telah menghadirkan joystick atau setidaknya tombol directional, kontroler konsol ini terlihat sangat menonjol, sayangnya, dengan menggunakan desain yang buruk.
 

Nintendo Virtual Boy (1995)

Lewat Virtual Boy, Nintendo mencoba membuat visual konsol video game menjadi realistis. Secara teori itu adalah hal yang luar biasa, namun dalam penggunaannya itu sangat menyakitkan. Ya itu memang menyakitkan secara harfiah. Orang-orang mengeluhkan sakit pada leher dan mata yang mengalami ketegangan saat menggunakan Virtual Boy. Yang lebih buruk lagi, teknologi realitas virtualnya benar-benar terbatas. Game-game-nya ditampilkan dengan grafis satu warna – merah yang membuat sakit mata - dan bahkan sama sekali tidak 3D. Virtual Boy yang dirilis pada 1995 berhenti diproduksi setahun kemudian.

Oleh Ben Zigterman di yahoo.com


Minggu, 26 Januari 2014

Informasi Seputar Black Hole

Black hole atau Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apa pun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum. Medan gravitasi begitu kuat sehingga kecepatan lepas di dekatnya mendekati kecepatan cahaya. Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini diperoleh kata "hitam". Istilah "lubang hitam" telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapat kembali. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati.

Sejarah

Teori adanya lubang hitam pertama kali diajukan pada abad ke-18 oleh John Michell and Pierre-Simon Laplace, selanjutnya dikembangkan oleh astronom Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar pada teori relativitas umum dari Albert Einstein, dan semakin dipopulerkan oleh Stephen William Hawking.
Istilah lubang hitam mulai populer ketika John Archibald Wheeler menggunakannya pada ceramah-ceramahnya pada tahun 1967. Walaupun ia dianggap luas sebagai pencetus pertama istilah ini, namun ia selalu menampik dengan pernyataan bahwa ia bukanlah penemu istilah ini.

Asal-mula lubang hitam

Lubang Hitam tercipta ketika suatu obyek tidak dapat bertahan dari kekuatan tekanan gaya gravitasinya sendiri. Banyak obyek (termasuk matahari dan bumi) tidak akan pernah menjadi lubang hitam. Tekanan gravitasi pada matahari dan bumi tidak mencukupi untuk melampaui kekuatan atom dan nuklir dalam dirinya yang sifatnya melawan tekanan gravitasi. Tetapi sebaliknya untuk obyek yang bermassa sangat besar, tekanan gravitasi-lah yang menang.
Massa dari lubang hitam terus bertambah dengan cara menangkap semua materi didekatnya. Semua materi tidak bisa lari dari jeratan lubang hitam jika melintas terlalu dekat. Jadi obyek yang tidak bisa menjaga jarak yang aman dari lubang hitam akan terhisap. Mungkin suatu saat matahari, bumi dan bulan dapat terhisap oleh lubang hitam. Berlainan dengan reputasi yang disandangnya saat ini yang menyatakan bahwa lubang hitam dapat menghisap apa saja disekitarnya, lubang hitam tidak dapat menghisap material yang jaraknya sangat jauh dari dirinya. dia hanya bisa menarik materi yang lewat sangat dekat dengannya. Contoh : bayangkan matahari kita menjadi lubang hitam dengan massa yang sama. Kegelapan akan menyelimuti bumi dikarenakan tidak ada pancaran cahaya dari lubang hitam, tetapi bumi akan tetap mengelilingi lubang hitam itu dengan jarak dan kecepatan yang sama dengan saat ini dan tidak terhisap masuk kedalamnya. Bahaya akan mengancam hanya jika bumi kita berjarak 10 mil darilubang hitam, hal ini masih jauh dari kenyataan bahwa bumi berjarak 93 juta mil dari matahari. Lubang hitam juga dapat bertambah massanya dengan cara bertubrukan dengan lubang hitam yang lain sehingga menjadi satu lubang hitam yang lebih kecil Kita tidak dapat melihat lubang hitam akan tetapi kita bisa mendeteksi materi yang tertarik / tersedot ke arahnya. Dengan cara inilah, para astronom mempelajari dan mengidentifikasikan banyak lubang hitam di angkasa lewat observasi yang sangat hati-hati sehingga diperkirakan di angkasa dihiasi oleh jutaan lubang hitam babe.
Black holes are predicted by general relativity. According to classical general relativity, neither matter nor information can flow from t[pop[he interior of a black hole to an outside observer. For example, one cannot bring out any of its mass, or receive a reflection back by shining a light source such as a flashlight, or retrieve any information about the material that has entered the black hole. Quantum mechanical effects may allow matter and energy to radiate from black holes; however, it is thought that the nature of the radiation does not depend on what has fallen into the black hole in the past.
The existence of black holes in the universe is well supported by astronomical observation, particularly from studying supernovae and X-ray emissions from active galactic nuclei. -->

Pranala luar



Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Lubang_hitam